Buletin Edisi ke 2

SAVE INDONESIA WITH A SYARI’AT  

Akhir-akhir ini yang sedang ramai diper- bincangkan adalah  persetruan yang sedang terjadi antara KPK dan Polri, keduanya pada awalnya mempunyai tujuan yang sama yakni memberantas korupsi. Namun karena yang  terjerat kasus korupsi adalah jendral Polri, pihak kapolri mencoba untuk bermain mata, agar institusinya tidak tercoreng. Namun dibalik main matanya kapolri, masih ada pihak yang menginginkan agar Negara ini benar-benar bisa bersih dari segala bentuk kasus koropsi. 

Tak tanggung-tanggung, saking takutnya tebongkar  kebusukanya, mereka menarik para angota Polri yang bertugas sebagai penyidik di KPK, namun usaha mereka masih tersendat, karena para penyidik yang paling berpengaruh masih di KPK dan memilik keluar dari kepolisian dari pada ditarik dari KPK. Tapi Polri tak mau tinggal diam dan pasrah, mereka mengangkat kasus penembekan yang pernah dilakukan oleh anak buah Kompol Novel Baswedan ketika masih menjabat kasatreskrim Polda Bengkulu tahun 2004. Malam jumat tanggal 05 oktober puluhan anggota kepolisian dari Densus 88 Anti Teros mendatangi gedung KPK untuk menangkap Kompol Novel Baswedan, namun mereka kembali dengan tangan kosong, karena sang kompol sudah ditempatkan di tempat yang aman.
 Itulah hiruk pikuk politik saat ini, betapa banyak para pejabat yang menggondol uang rakyat, yang jumlahnya tidak tanggung- tanggung besarnya. Yang lebih naasnya lagi adalah mereka para koruptor hanya dihukum dengan hukuman yang sangat ringan. Padahal dalam agama Islam hukuman bagi orang-orang seperti ini  adalah potong tanggan. Praktek korupsi di Indonesia sudah tidak asing, karena pada zaman Belanda pun sudah terjadi, kita bisa menengok sejarah, keruntuhan serikat dagang Belanda atau yang lebih dikenal dengan VOC juga runtuh dan hancur gara-gara pejabatnya korupsi. Ataupun ketika masa orde baru, yang memang masa inilah praktek korupsi mulai bermunculan. Kasus korupsi di Indonesia ini tidak akan pernah berakhir jika para pemimpin negeri ini masih saja menggunakan hukum orang kafir, memang boleh menggunakan hukum orang kafir asalkan bermanfaat dan tentu saja tidak bertentangan dengan hukum Islam, tapi kenyataan hukum yang dianut negeri ini sudah jauh dari syari’at, dimana para pejabat atau penguasa melakukan pilah pilih hukum dalam Islam, yang sekiranya menguntungkan bagi mereka, mereka urusi. Sebut saja perintah ber Haji, pemerintah bersorak-sorak ketika musim haji datang karena jelas kantong mereka akan menjadi tebal ketika musim haji tiba, dan itu tidak bisa dipungkiri lagi. Sedangkan hukum  yang diangap memberatkan mereka tinggalkan bahkan mereka beranggapan bahwa hukum Islam itu keji dan tidak manusiawi, sebut saja hukum potong tangan bagi orang yang mencuri jika sudah mencapai nisobnya, dan lain sebagainya. Negeri yang luas serta kaya ini, andai saja para penguasanya tahu akan hukum Islam, maka tak dipungkiri lagi jika bangsa Indonesia yang penduduknya mayoritas Islam ini akan mampu menguasai dunia. Tapi sayang,
nampaknya bangsa ini sudah terkena sabda Nabi Muhammad SAW. Beliau pernah bersabda :  “ wahai kaum muhajirin!, lima perkara kalian akan diuji dengannya dan aku berharap agar kalian tidak mengalaminya. Tidaklah perbuatan zina muncul pada suatu masyarakat secara terang terangan kucuali pasti tersebar di tenggah-tengah mereka penyakit menular dan penyakit yang belum pernah ada sebelumnya. Mereka tidak berlaku curang dalam timbangan melainkan mereka akan ditimpah oleh musim paceklik, sulit pangan, dan penguasa yang berlaku dzolim terhadap mereka. Mereka tidak memakan zakat harta mereka, kecuali mereka pasti tidak akan diberi hujan dan kalau bukan karena binatang ternak niscaya mereka tidak akan diberi hujan sama sekali. Tidaklah mereka melanggar janji Allah dan janji rasul-Nya kecuali pasti Allah akan menundukkan mereka di depan musuhnya lalu mengambil sebagian yang ada di tangan mereka. Dan jika pemimpin mereka tidak menetapkan hukum Allah dan memilih-milih apa yang diturunkan Allah niscaya Allah akan menimpahkan keganasan sebagian mereka atas sebagian yang lain” dari hadis yang panjang tersebut, setidaknya kita dapat membuka mata kita, kita sadar kalau kelima hal yang disebutkan Nabi sudah terjadi di negeri ini. Memang negeri ini adalah negeri yang lengkap. Jadi tidak heran jika negeri ini selalu saja dilanda masalah dan bencana. dan kalau terus berlanjut kehancuran akan melandah negeri yang berlimpah ini. Dari hadist tersebut kita bisa menggaris bawahi hal-hal yang menyebabkan krisis sosial,dan politik bangsa ini.

1. Krisis moral 
Krisis moral yang sudah digambarkan oleh Nabi sudah benar-benar terjadi di negeri Islam ini, perzinahan, pemerkosaan, dan pembukaan tempat-tempat prostitusi marak terjadi. Yang lebih naasnya lagi adalah pelakunya kebanyakan anak-anak muda yang masih duduk di bangku madrasah. Pergaulan bebas yang memudahkan anak muda untuk saling berdekatan dengan lawan jenis adalah penyebab utama hal- hal  buruk itu terjadi, padahal dalam Al Qur’an mendekati segala hal yang akan menjerumuskan kedalam perbuatan zina saja dilarang apa lagi berzina. Kasus pembunuhan bayi dan aborsi sering kali menjadi sarapan hangat bagi masyarakat, kita tentu masih ingat dengan dukun bayi yang menjadi tempat muda-mudi menggugurkan kandunganya, yang dipelataran belakang rumahnya di temukan banyak janin yang terkubur. Malang sekali janin-janin tersebut, hanya karena ulah dari orang tuanya yang tidak beradap, mereka menjadi korban. Masih lumayan bila yang dibunuh adalah janin, kalau sudah yang dibunuh itu bayi, itu baru dasyat, begitu teganya mereka. Jadi tak salah kalau penyakit AID marak menjangkiti muda-mudi bangsa ini. Yang lebih buruknya lagi penyakit kelamin yang mematikan ini dapat menular dan yang paling beresiko tertular adalah anak turunya. Peringatan Nabi Muhammad itu sebaiknya kita cermati dan kita jaga, supaya kita tidak menjadi bagian dari orang-orang yang terjangkit virus berbahaya ini. Begitulah syari’at menjaga keamanan dan kesejahteraan serta kehormatan manusia baik kehormatan di hadapan manusia maupun kehormatan di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT. 

2. Gaya hidup yang materialistik  
Itulah gaya yang paling ngetren digandrongi para pejabat Negara tercinta
ini,kemana mana pakai jaz, sepatunya saja dibeli dari Amerika dan lain sebagainya. Kehidupan seperti ini kalau tidak dihindari hanya akan menjadikan mala petaka. Coba saja kita lihat, ketika orde baru meminta penangguhan hutang Negara di Tokyo tanggal 19-20 desember 1966, delegasi yang diutus ke Tokyo berdandan seperti bos, jasnya saja berjuta-juta, belum lagi kendaraanya, padahal mereka mau membicarakan tentang hutang yang telat dibayar. Sedangkan orang yang mau ditemui untuk dimintai penangguhan  hutang tersebut hanya memakai baju sederhana dan dia sendiri yang menyetir mobilnya. Aneh tapi nyata. Bolelah itu terjadi pada masa orba yang memang sarangnya orang edan, tapi jaganlah di masa reformasi ini orang seperti ini muncul lagi. Belum lama ini pemilihan kepala daerah Jakarta, calon incamben Fauzi Bowo adalah potret pemerintahan orde baru, kemana mana bawah pengawal dan pakai jaz mahal serta mobil yang begitu mewah, wajar saja kalau dia kalah, sebab lawanya jokowi adalah orang yang merakyat, walaupun tidak sedikit ulama’ yang tidak mendukung jokowi.   3. Pelit membayar kewajiban mendatangkan musibah Itulah isarat yang Nabi berikan kepada umatnya. Negeri ini telah dilanda kekeringan yang begitu dasyat, tanah menjadi retak, tumbuhan tidak ada yang hijau, masyarakat harus menempuh puluhan kilo untuk mendapatkan seliter air bersih. Itulah akibat dari ketamakan pemerintah dan juga para warganya yang engan untuk menunaikan rukun Islam yang ketiga itu.

 Zakat yang difungsikan untuk mensu- cikan harta tersebut diabaikan, dan dianggap angin lewat. Zakat sangatlah penting, hikmah diambilnya zakat adalah untuk pemerataan kesejahteraan, jadi hartanya orang kaya dikumpulkan kemudian diberikan kepada orang orang yang berhak untuk menerimanya. Begitulah hukum Islam dan pemecahan solusi untuk pemerataan taraf kehidupan. Jadi bagi suatu Negara tidaklah perlu untuk mencari pinjaman luar negeri untuk memberikan warganya uang atau makanan. seperti yang telah dilakukan oleh presiden SBY dengan jargonya “Bantuan Langsung Tunai”, yang sebenarnya, uang yang diberikan kepada warga kurang mampu itu adalah uang pinjaman yang pada suatu saat nanti kita sendirilah yang akan kerepotan untuk melunasinya. Syari’at mengajarkan prinsip ekonomi berupa zakat ini bukan hanya sebagai bahan bacaan saja, melainkan harus dilaksanakan. pada zaman Kholifa Abu Bakar RA, beliau memerintahkan untuk memerangi orang yang enggan untuk membayar zakat, kita juga bisa melihat apa  yang menimpa seorang kaya raya pada zaman Musa AS, salah satu umatnya yang bernama qorun engan untuk mengeluarkan zakat, sehingga Allah mengadzabnya. Jadi jangan pernah mengangap remeh permasalahan zakat ini. Mauka kita menerima adzab Allah?..kalau tidak segera hitung harta anda dan keluarkan zakatnya.  

3. Pilah pilih hukum Allah Allah SWT. 
Menurunkan Al-Qur’an bukan untuk dipilih mana yang baik untuk manusia dan mana yang kejam untuk manusia. Tetapi hukum Allah harus semua dilaksanakan, baru kejayaan akan kita gapai. Namun sulit rasanya untuk melaksanakan semua itu. Kelompok-kelompok yang menginginkan Negara ini ber syari’at malah dikatakan teroris, dan
wajib untuk dibunuh. Sungguh pemerintah negeri ini suda pada edan.  Praktek tebang pilih hukum di negeri ini nampak sangat jelas. Kalau kita buka Al Qur’an sura Al Baqoroh, kita akan menemukan perintah untuk melaksanakan puasa, dan lima ayat sebelumnya ada perinta perihal qisos. Tapi mengapa bangsa ini hanya menerapkan perintah puasanya saja sedangkan perintah qisos di abaikan karena diangap tidak manusiawi dan melangar HAM, padahal susunan redaksi- nya juga mirip.  Ya jelas melanggar, dan tidak manusiawi, kalau hukuman qisos itu dipandang dari sudut pandang pelakunya. Tapi kalau kita lihat pada sisi yang lain akan nampak tanda kekuasaaNya. Dengan adanya hukum qisos, potong tangan, dan sebagainya, akan membuat orang takut dan enggan untuk melangar hukum. 
Kalau kita sudah memperhatikan empat hal di atas, dan berusaha untuk memperbaikinya maka benar-benar kejayaan akan menghampiri kita, dan Negara Indonesia ini akan menjadi Negara yang adidaya yang tidak akan ada yang berani mengusik kedaulatanya. Tapi nampaknya sangat sulit karena Negara laknat Amerika akan selalu berusaha untuk menghalangi syariat Islam ini berkuasa di negeri kaya ini. Karena bila syariat sudah berkuasa Amerika pasti hancur..*Artur/XII B